Halaman

Selasa, 04 Oktober 2011

Penguatan Good Corporate Governance Pada BUMN BUMN

Kementerian BUMN sudah melakukan upaya memperkuat good governance di setiap BUMN nya dalam rangka mengimbangi perkembangan jaman misalnya pada industri strategis dan industri pertahanan, agar bisa bersaing tentunya harus diimbangi dengan kekuatan governance sehingga dapat berjalan sesuai dengan multi years project .

REKRUITMENT DAN KOMPENSASI

Penerapan sistem perekrutan pegawai di BUMN berlangsung melalui proses rekruitmen dan seleksi yang ketat, khususnya bagi calon pimpinan atau direksi BUMN yang baru, misalnya melalui proses testing yang berlapis. sehingga diharapkan akan mendapatkan pimpinan atau anggota direksi BUMN yang high profesional, berdedikasi tinggi dan berjiwa nasionalis .

Penerapan kebijakan dalam peningkatan struktur kompensasi bagi direksi BUMN dan penerapan proses penilaian kinerja BOD harus melalui dewan komisaris dan budaya potong kompas atau tindakan jalan pintas yang langsung kepada Kementerian BUMN tidak disarankan, jikalau ada problem internal di BUMN harus dipecahkan dahulu oleh komisaris BUMN masing - masing dan jangan langsung dilimpahkan kepada Kementerian BUMN .Ketika dilakukan program bail out dan PSO ( Public Service Obligation ), BUMN berperan dan berfungsi sebagai wujud atau kepanjangan tangan dari pemerintah untuk mensejahterahkan rakyat .

STRATEGI DAN TRANSFORMASI BUMN

Dalam rangka mewujudkan dan meningkatkan kinerja BUMN untuk menjadi perusahaan yang memiliki predikat world class maka BUMN tersebut harus melakukan proses transformasi diantaranya dengan melalui transformasi budaya kerja, kebiijakan privatisasi dan juga dengan menyesuaikan dengan cara kerja yang biasa diterapkan oleh perusahaan internasional yang maju. Strategi dan metode yang bisa diterapkan untuk melakukan transformasi tersebut diatas , misalnya :

Menerapkan best practices, merekrut tim manajemen yang terbaik, menjadi katalisator, melakukan benchmark, melakukan proses restrukturisasi dengan cara right sizing, membentuk holding company, melanjutkan restrukturisasi perusahaan yang rugi, mendorong ekspansi internasional sinergi dengan perusahaan sesama BUMN sehingga sinergitas akan dijadikan tag line bagi BUMN, contoh sukses yang pernah dilakukan adalah sinergi strategis antara PT. Djakarta Lyod dengan PT. PLN dalam pengangkutan batubara bagi kepentingan PLTU. Pada saat bleeding kondisi keuangan PT. Djakarta Lyod jauh dibawah BEP, namun setelah bersinergi dengan PLN maka kondisinya menjadi lebih baik dan sudah untung.

PRO KONTRA PROGRAM PRIVATISASI

Melakukan program privatisasi menjadi hal yang dilematis dan bisa menimbulkan pro kontra dari pihak lain. Sebenarnya tujuan utama privatisasi bukan untuk menggadaikan asset Negara, karena dalam privatisasi selalu ada peraturan pemerintah tentang batasan maksimum saham yang bisa dijual. Dan salah satu tujuan dari privatisasi adalah dalam rangka menambah permodalan dalam perusahaan tersebut, apalagi jika perusahaan tersebut sudah go publik akan jauh lebih baik .

PENERAPAN GCG

BUMN perbankan harus bisa menerapkan GCG jauh lebih baik agar dapat berkompetisi dengan bank – bank lain baik nasional maupun internasional .

Dalam memperkuat prinsip good governance renumerasi harus diperbaiki, disiplin harus ditegakkan, reward and punishment harus diterapkan, misalnya: stimulasi dan renumerasi harus ditingkatkan, gaji karyawan dinaikkan sesuai kemampuan perusahaan masing - masing, sistem dan corporat culturnya harus diperbaiki, transformasi law enforcementnya harus ditegakkan dan juga harus melaksanakan publik service obligation dengan baik .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar